Pages

Senin, 21 Mei 2012

Tinker Bell and the Lost Treasure

Sutradara : Klay Hall
Produksi : Walt Disney
Pengisi suara : Mae Whitman, Jesse McCartney, Anjelica Huston, Grey DeLisle, John Di Maggio, Jane Horrocks, Eliza Pollack Zebert
Tanggal rilis : 3 September 2009
Durasi : 82 menit

Seperti prekuelnya yaitu Tinker Bell 1, film ini bercerita tentang pengalaman seorang peri pengrajin (Tinker) bernama Tinker Bell yang tinggal di dunia peri bernama Pixie Hollow dan dipimpin oleh Ratu Clarion.
Yang membedakan adalah pada Tinker Bell 1 bercerita tentang pekerjaan para peri mempersiapkan musin semi sedangkan pada film ini para peri merayakan selesainya musim gugur yang bertepatan dengan munculnya bulan purnama biru di Pixie Hollow.

Menurut adat peri, akhir musim semi dirayakan dengan membuat sebuah tongkat untuk menyangga sebuah batu bulan. Semua jenis peri sudah membuat tongkat batu bulan itu pada perayaan-perayaan sebelumnya maka pada tahun ini giliran peri pengrajin. Pemimpin peri pengrajin yaitu Peri Mary merekomendasikan kepada Ratu Clarion perinya yang walaupun agak pemarah tetapi paling trampil yaitu Tinker Bell.

Tugas Tinker Bell sangat berat karena tongkat itu harus tepat menyangga batu bulan sehingga ketika bulan purnama bersinar di Pixie Hollow, sinarnya bisa menembus batu bulan sehingga mengeluarkan serbuk-serbuk biru batu bulan. Serbuk biru itulah yang merupakan pupuk bagi pohon serbuk ajaib makanan para peri. Yang lebih sulit lagi, batu bulan itu sangat rapuh dan mudah pecah seperti kaca, padahal batu bulan itu hanya ada satu dan tidak ada lagi di dunia.
Walaupun begitu, Tinker Bell sangat senang menerima tugas itu apalagi sahabat terbaiknya yaitu peri penjaga serbuk ajaib bernama Terence bersedia membantu.

Pada awalnya Tinker Bell senang dibantu Terence tetapi keahlian Terence adalah merawat serbuk ajaib dan bukan sebagai peri pengrajin sehingga Terence lebih terasa menganggu daripada membantu.
Puncak kekesalan Tinker Bell adalah ketika tongkat batu bulan hampir selesai, Tinker Bell minta bantuan Terence mencari benda runcing tetapi Terence malah membawa kompas yang bentuknya bulat. Tinker Bell sangat jengkel sehingga mengusir Terence.
Lebih gawat lagi, karena kesal, Tinker Bell menendang kompas itu dan menyenggol batu bulan sehingga pecah berkeping-keping.

Tinker Bell tentu saja sangat bingung karena batu bulan itu hanya ada satu dan tidak bisa dicari lagi, apalagi 4 hari lagi bulan purnama akan bersinar di Pixie Hollow. Tinker Bell tidak berani mengatakan masalahnya kepada peri-peri lain karena takut dihukum. Sampai suatu ketika Tinker Bell menonton sebuah opera yang menceritakan harta karun (treasure) bajak laut.

Opera itu bercerita bahwa pada suatu ketika seorang bajak laut berhasil menemukan harta karun yang sangat banyak dan harta karun yang paling berharga adalah sebuah cermin ajaib yang bisa mengabulkan 3 permintaan.
Bajak laut itu sudah mengajukan 2 permintaan tetapi sebelum mengajukan permintaan terakhir, datang badai besar yang menenggelamkan kapalnya dan juga menewaskan bajak laut itu.
Jadi sekarang masih ada harta karun yang sangat berharga yaitu cermin ajaib yang bisa mengabulkan 1 permintaan.

Tinker Bell bertekad menemukan harta karun cermin ajaib itu dan meminta agar batu bulan bisa utuh lagi. Tetapi jarak ke harta karun itu sangat jauh sehingga dengan serbuk ajaib yang sudah dimakannya, tenaga Tinker Bell tidak mencukupi untuk terbang kesana.
Tinker Bell sudah mencoba minta tambahan serbuk ajaib kepada Kepala Penjaga serbuk ajaib tetapi ditolak karena menurut peraturan, tiap peri sudah mendapat jatahnya masing-masing.
Sambil menahan rasa malu, Tinker Bell sudah berusaha minta tambahan serbuk ajaib kepada Terence tetapi Terence juga menolaknya karena takut dihukum.

Akhirnya Tinker Bell mendapat ide cemerlang yaitu membuat pesawat balon udara. Dengan keahliannya sebagai peri pengrajin, Tinker Bell berhasil membuat pesawat terbang itu dan bisa pergi menuju tempat harta karun.
Dalam perjalanannya, Tinker Bell mendapat sahabat baru yaitu seekor kunang-kunang pemberani bernama Blaze. Cahaya yang dihasilkan Blaze ternyata sangat membantu Tinker Bell.

Setelah melalui perjalanan panjang, akhirnya Tinker Bell dan Blaze sampai di tempat harta karun. Tetapi halangan selalu ada, karena letak kapal bajak laut yang karam di dasar gua, Tinker Bell harus turun dari pesawat dan pada saat itu pesawat balon udara hilang terbawa angin kencang.
Pada saat itu juga, khasiat serbuk ajaib Tinker Bell sudah hampir habis sehingga Tinker Bell tidak bisa terbang lagi dan harus meneruskan perjalanan dengan berjalan kaki.

Halangan berikutnya, Tinker Bell dan Blaze dihadang oleh 2 monster penjaga gua harta karun. Untung saja, 2 monster itu sibuk bertengkar sendiri sehingga Tinker Bell dan Blaze bisa menyusup masuk ke dalam gua. Gua itu sangat gelap tetapi cahaya Blaze ternyata bisa sangat membantu.

Akhirnya Tinker Bell dan Blaze bisa menemukan harta karun cermin ajaib. Tetapi sayang sekali, ketika Tinker Bell akan mengajukan 1 permintaannya, suara Blaze terasa sangat mengganggu sehingga tanpa sadar Tinker Bell meminta agar Blaze diam selama 1 menit. Ternyata 1 permintaan itulah yang dikabulkan cermin ajaib, Blaze diam selama 1 menit dan itu berarti Tinker Bell tidak bisa mengajukan permintaan lagi untuk membuat batu bulan kembali utuh. Pupus sudah semua harapan Tinker Bell.

Untung saja tiba-tiba Terence datang. Ternyata sebelumnya, Terence yang sangat kawatir dengan hilangnya Tinker Bell di Pixie Hollow datang ke rumah Tinker Bell kemudian menemukan pecahan batu bulan, peta harta karun dan gambar rancangan pesawat. Karena itu Terence bisa tahu masalah Tinker Bell dan bisa menyusulnya. Lebih menguntungkan lagi, Terence bisa menemukan pesawat buatan Tinker Bell sehingga bisa pulang kembali ke Pixie Hollow.

Tetapi datang halangan berikutnya, ketika Tinker Bell dan kawan-kawan akan pulang, datang tikus-tikus yang akan memangsa mereka. Untung saja, dengan cerdiknya, Tinker Bell dengan dibantu cahaya dari Blaze bisa membuat bayangan monster raksasa yang membuat tikus-tikus itu lari ketakutan.

Batu bulan memang sudah pecah berkeping-keping dan tidak bisa disatukan lagi. Tetapi dengan adanya Terence, Tinker Bell mendapat ide cemerlang.
Tinker Bell membuat tongkat yang bercabang-cabang sehingga bisa menyangga semua pecahan batu-batu bulan itu.

Ternyata ketika bulan purnama mucul dan sinarnya melewati pecahan-pecahan batu bulan itu, serbuk-serbuk biru yang dihasilkan bisa lebih banyak sehingga menimbulkan kekaguman Ratu Clarion dan peri-peri lainnya.
Bahkan yang lebih menggelikan, Peri Mary sampai bertanya kepada Tinker Bell, darimana Tinker Bell mendapat ide memecahkan batu bulan hingga berkeping-keping.

Tinker Bell memang tidak berhasil menemukan harta karun yang dicarinya tetapi Tinker Bell menemukan harta karun yang lebih berharga yaitu persahabatan sejati.
Opini saya tentang film ini :
Film ini ternyata tak kalah bagus dengan prekuelnya Tinker Bell 1 (sinopsisnya sudah saya buat di blog ini). Tidak hanya jalan cerita dan gambar 3D nya yang bagus tetapi musik dan lagu-lagunya sangat indah sehingga bisa memainkan emosi penonton untuk “larut” dalam film ini.

Yang paling penting adalah pesan moral film ini yang diceritakan oleh narator pada akhir film seperti berikut ini :


The greatest treasures are not gold
Nor jewels, nor works of art
They cannot be held in your hands
They're held within your heart 
For wordly things will fade away
as seasons come and go
But the treasure of true friendship
Will never lose its glow...

(Harta karun yang paling hebat bukanlah emas,
bukan juga permata atau karya seni lainnya
Harta karun terhebat itu tidak bisa dipegang dengan tanganmu
Tetapi bisa dipegang dengan hatimu
Benda-benda dunia bisa rusak bersamaan dengan musim yang berganti
Tetapi harta karun yang berupa persahabatan sejati,
kemilaunya tidak akan pernah hilang...)

Bravo Walt Disney...


Disini saya akan menshare subtitle yang saya otak-atik untuk film ini. Silahkan download disini (English). 

Trailer Tinker Bell and the Lost Treasure :

0 komentar:

Posting Komentar